Dinsdag 21 Mei 2013



PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Elektronika merupakan jantung pergerakan alat-alat industry, seperti pada mesin-mesin pengelolah yang berjalan secara otomatik, mesin-mesin penggerak, krndali pada system peralatan, seperti pada pesawat terbang, mesin-mesin dalam pabrik dan lain sebaginya
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari perhatian elektronika. Salah satunya adalah adaptor. Adaptor adalah alat yang berfungsi merubah arus AC menjadi arus DC. Untuk dapat bekerja demikian, adaptor harus didukung oleh beberapa komponen. Salah satu komponen pendukung kerja adaptor adalah transistor
Transistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat arus stabilisasi penyaklaran dll. Dalam adaptor transistor berfungsi sebagai stabilizer, untuk penyetabilan arus yang keluar dari blok filter. Pada umumnya transistor dibagi dua yaitu transistor PNP dan transistor NPN. Dan dari pembagian ini akan di klasifikasikan lagi tergantung jenis-jenis transistor tersebut.
            Transistor merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai 3 elektroda (triode) yaitu Emitor (Pemancar), Basis (Dasar) dan kolektor (Tunggal)

1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kita ambil dalam makalah ini adalah
a.       Apa yang dimaksud dengan Penguat Emitor Ditanahkan
b.      Apa yang dimaksud dengan Penguat Kolektor Ditanahkan
c.       Apa yang dimaksud dengan Penguat Basis Ditanahkan


1.3.Tujuan
a.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Emitor Ditanahkan
b.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Kolektor Ditanahkan
c.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Basis Ditanahkan




PEMBAHASAN
           

            Transistor memiliki berbagai macam bentuk fisik. Diantaranya adalah dengan kemasan plasticcdan metal. Beberapa kemasan transistor antara lain TO-18 (BC 109), TO-126 (BD 140) dan TO-3 (2N 3055)
            Cara menenukan kaki-kaki pada transistor dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan alat ukur dan dengan melihat tanda pada komponen. Cara yang paling sering digunakan adalah dengan berdasarkan tanda pada komponen. Untuk lebih mudah dapat dengan menggunakan data sheet dari komponen yang bersangkutan
Transistor merupakan komponen dasar untuk system penguat. Untuk  bekerja sebagai penguat , transistor harus berada dalam keadaan aktif. Kondisi aktif dengan memberikan bias pada transistor.
Ada 3 Macam  konfigurasi dari rangkaian penguat transistor yaitu :
ü Common-Emitter (CE) atau Emitter ditanahkan
ü Common-Base (CB) atau Basis Ditanahkan dan
ü Common-Collector (CC) atau Kolektor ditanahkan.
http://zhuldyn.files.wordpress.com/2012/04/1fig4.gif?w=690


PENGUAT EMITOR DITANAHKAN

2.1.      PENGUAT EMITOR DITANAHKAN
Sesuai dengan namanya, penguat emitter ditanahkan (common emiter), memiliki kaki emitor dari transistor bipolar dalam rangkaian penguat dihubungkan dengan tanah (ground AC). Basis emitor berada dalam keadaan basis maju. Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya. Transistor merupakan komponen elrktronika yang berfungsi sebagai penguat arus, stabilisasi, penyaklaran, dll.Dalam adaptor transistor berfungsi sebagai stabilizer, untuk penyetabil arus yang keluar dari blok filter.
            Penguat emitor ditanahkan adalah penguat yang kaki emitor transistornya di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat emitor ditanahkan juga mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.
http://abisabrina.files.wordpress.com/2010/08/penguat-kelas-a.jpg?w=302&h=270
Gambar 1. Transistor npn common emitor
Pada emitor ditanahkan isyarat masuk melalui basis dan emitor dihubungkan dengan tanah, sedangkan keluaran diambil dari kolektor. Emitor ditanahkan mempunyai impedansi masukan  kali lebih besar daripada basis ditanahkan, dan impedansi keluaran transistor  lebih kecil daripada basis ditanahkan. Impedansi masukan yang tak terlalu besar dan impedansi keluaran yang tak terlalu kecil membuat emitor ditanahkan sangat baik digandengkan dalam beberapa tahap tanpa banyak ketidaksesusian impedansi pada alih tegangan dari satu tahap ke tahap berikutnya.
            Rangkaian emitter bersama (common-emitter) adalahrangkaian BJT yang menggunakan terminal emitor sebagai terminalbersama yang terhubung ke sinyal sasis (ground), sedangkan terminalmasukan dan keluarannya terletak masing-masing pada terminal basisdan terminal kolektor.Rangkaian penguat common-emitter adalah yang palingbanyak digunakan karena memiliki sifat menguatkan tegangan puncak amplitudo dari sinyal masukan. Faktor penguatan dari transistor
dilambangkan dengan simbol beta (β).
 Gambar dari rangkaian dasar common-emitter adalah sebagaiberikut:
http://htmlimg4.scribdassets.com/103vxj681s1kloh5/images/2-7d568a4ff2.jpg
2.2. Ciri Masukan Common Emitor
Perhatikan beberapa hal berikut pada lengkungan ciri statik masukan transistor dengan hubungsn emitor ditanahkan.
a.       Sumbu tegak adalah arus basis iyang mempunyai nilai dalamA dan sumbu datar adalah VBE.
b.      Pada VCE = 0 arus basis naik dengan cepat dibandingkan dengan nilai VCE yang lain.

2.3. Ciri Keluaran Common Emitor
Lengkung ciri statik keluaran transistor jika dihubungkan emitor ditanahkan adalah seperti berikut.
a.       Sumbu tegak adalah arus kolektor iC, sumbu datar adalah beda tegangan antara kolektor dan emitor VCE dengan parameter arus basis iB.
b.      Nisbah , yang mempunyai nilai kira-kira 100, sehingga arus basis mempunyai nilai kecil. Jika arus kolektor terdapat dalam orde 1 mA, maka arus basis yang masuk adalah orde puluhan mikro amper.
c.       Jika arus iB = 0, maka iC = 0.
d.      Jika Lengkungan ciri statik masing-masing arus basis iB mempunyai kemiringan yang benar, yang berarti impedansi keluaran transistor yang sebanding dengan kebalikan kemiringan lengkungan ciri mempunyai nilai kecil, makin besar arus basis iB makin besar kemiringannya.

2.4. Karakteristik Penguat Emitor Ditanahkan
Penguat Emitor ditanahkan mempunyai karakteristik sebagai berikut :
P Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input.
P Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering
    dipasang  umpan balik negatif untuk mencegahnya.
P Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio).
P Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan
    bias transistor.

2.5. PEMBALIKAN FASA
            Selama setengah siklus tegangan masuk yang positif arus basis naik, mengakibatkan arus kolektor juga naik. Ini menimbulkan penurunan tegangan yang lebih besar melintas tahanan kolektor. Sehingga, tegangan kolektor turun dan kita memperoleh setengah siklus negatif yang pertama pada tegangan keluar. Sebaliknya, pada setengah siklus tegangan masuk yang negatif arus kolektor lebih sedikit mengalir dan penurunan tegangan melintas tahanan kolektor berkurang. Dengan demikian, tegangan kolektor tanah naik dan kita memperoleh setengah siklus positif pada tegangan keluar.








PENGUAT KOLEKTOR DITANAHKAN

3.1. Penguat Common Collector
Penguat Common Collectoradalahpenguat yang kaki kolektor transistor di groundkan, lalu input di masukkanke basis dan output diambilpada kaki emitor. Penguat Common Collector juga mempunyai karakter sebagai penguatarus .
Penguat Common Collector
Penguat Common Collector

3.2. Karakteristik Penguat Common Colektor (Kolektor Ditanahkan)
Penguat Common Collector mempunyaikarakteristiksebagaiberikut :
·         Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
·         Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1.
·         Mempunyai penguatan arus sama dengan HFE transistor.
·         Cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah.

3.5.Common-Colektor (CC)
Konfigurasi yang umum-kolektor (CC) yang ditunjukkan padagambar di bawah tampilan C digunakan sebagian besar untuk pencocokan impedansi.Hal ini juga digunakan sebagai sopir saat ini,karena keuntungan besar saat ini. Hal ini sangat berguna dalamswitching sirkuit, karena memiliki kemampuan untuk melewatkansinyal di kedua arah (operasi bilateral).
http://htmlimg2.scribdassets.com/103vxj681s1kloh5/images/7-d8a8c39cfa.jpg
Dalam rangkaian Common-kolektor, sinyal input diterapkan ke basis,output diambil dari emitor, dan kolektor adalah elemen umum untuk kedua input dan output. Kolektor umum adalah setara dengan temanlama kita pengikut katoda elektron-tabung. Keduanya memilikimasukan tinggi dan ketahanan output yang rendah. Resistansimasukan untuk kolektor berkisar umum dari 2 kilohms sampai 500kilohms, dan resistansi keluaran bervariasi dari 50 ohm sampai 1500ohm. Keuntungan saat ini lebih tinggi dibandingkan di emitor umum, tetapi memiliki keuntungan daya yang lebih rendah dibandingkanbaik dasar umum atau emitor umum. Seperti dasar umum, sinyaloutput dari kolektor umum adalah dalam fase dengan sinyalinput.Kolektor umum adalah juga disebut sebagai pengikut emitor-karena output dikembangkan pada emitor mengikuti sinyal inputditerapkan pada basis.
Transistor tindakan dalam kolektor umum adalah mirip denganoperasi untuk menjelaskan dasar umum, kecuali bahwa keuntungansaat ini tidak didasarkan pada rasio emitor ke kolektor saat ini, alfa(a). Sebaliknya, itu didasarkan pada rasio emitor ke basis saat inidisebut GAMMA (g), karena output diambil dari emitor. Karenaperubahan kecil dalam arus basis kontrol perubahan besar dalamemitor saat ini, masih mungkin untuk mendapatkan gain arus tinggi dikolektor umum. Namun, karena gain emitor saat diimbangi olehresistansi output yang rendah, keuntungan tegangan selalu kurang dari1 (kesatuan), persis seperti dalam pengikut katoda elektron-tabung.Keuntungan umum-arus kolektor, gamma (g), didefinisikan sebagaidan berhubungan dengan kolektor-ke-basis gain arus, beta (b), darirangkaian-emitor umum dengan rumus:Karena transistor yang diberikan dapat dihubungkan dalamtiga konfigurasidasar, ada hubungan yang pasti, seperti telahdisebutkan sebelumnya, antara alpha (a), beta (b), dan gamma(g). Hubungan ini tercantum lagi untuk kenyamanan Anda:Ambil, misalnya, transistor yang tercantum pada lembar dataprodusen sebagai memiliki alpha 0,90.
http://htmlimg3.scribdassets.com/103vxj681s1kloh5/images/8-21194ac8bc.jpg


Kami ingin menggunakannya dalam konfigurasiemitor umum. Ini berarti kita harus menemukanbeta. Perhitungan adalah:Karena itu, perubahan dalam basis arus dalam transistor ini akanmenghasilkan perubahan arus kolektor yang akan 9 kali lebih besar.Jika kita ingin menggunakan transistor ini sama dalam kolektorumum, kita dapat menemukan gamma (g):Untuk meringkas sifat-sifat dari tiga konfigurasi transistor, sebuahperbandingan grafik disediakan di bawah ini untuk kenyamananAnda.Konfigurasi transistor Perbandingan Bagan.Sekarang bahwa kita telah menganalisis penguat transistor dasardalam hal bias, kelas operasi, dan konfigurasi sirkuit, mari kitaterapkan apa yang telah dibahas pada ilustrasi di bawah ini. Sebuahreproduksi ditampilkan di bawah ini untuk kenyamanan Anda..










4.1. Penguat Basis Ditanahkan
Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis ditanahkan. Penguat ini dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran, tetapi tidak penguatan arus. Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran seperti pada penguat Common Emitter. Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai yang hampir sama, kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter. Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya.
            Penguat Common Base ditunjukkan dalam Gambar 1.1. Diatas frekuensi corner kapasitor antara basis dan ground pada rangkaian menghasilkan pentanahan sinyal AC yang efektif pada basis transistor.
http://abisabrina.files.wordpress.com/2010/08/penguat-common-base.jpg?w=363&h=259
Gambar 2.1. penguat basis ditanahkan.

Penguat Basis ditanahkan adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Basis ditanahkan mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.

4.2. Karakteristik Basis
Penguat Basis ditanahkan mempunyai karakter sebagai berikut :
·         Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga meminimalkan efek umpan balik.
·         Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi sehingga cocok untuk penguat sinyal kecil (pre amplifier).
4.3. . Ciri Keluaran
Pada ciri keluaran transistor dengan basis ditanahkan perlu diperhatikan hal berikut:
a.       iC≈iE, kerena iC = α iE dan α ≈ 1.
Hal ini juga berarti arus keluaran iC berbanding lurus dengan arus masukan iE. Sehingga  dikatakan transistor dwikutub adalah suatu piranti yang dikendalikan  oleh arus.
b.  Ciri statik keluaran mempunyai kemiringan amat kecil  (sangat horizontal). Ini berarti hambatan keluaran transistor yang merupakan kebalikan kemiringan iC (vCB) mempunyai nilai amat besar yaitu sama dengan hambatan isyarat kecil dioda yang ada dalam keadaan tegangan mundur, yaitu dioda sambungan kolektor basis.

4.4. Ciri masukan
Lengkung ciri masukan transistor dengan hubungan basis ditanahkan sama dengan lengkungan ciri statik dioda dalam keadaan panjar maju oleh karena sambungan emitor basis diberi panjar maju.

Pada ciri statik masukan transistor perlu diperhatikan hal berikut:
a.       Bentuk ciri statik masukan serupa dengan ciri statik dioda dalam keadaan panjar maju. Ini tak mengherankan oleh karena sambungan emitor basis merupakan suatu dioda dengan panjar maju.
b.      Ciri statik masukan hampir berimpit untuk berbagai nilai vCB.Hail ini berarti tegangan keluaran vCB tidak banyak berpengaruh pada masukan. Suatu penguat memanga seharusnya demikian. Apa yang terjadi pada keluaran tak terasa pada masukan.

Kedua sifat di atas membuat transistor dapat digunakan untuk memperkuat isyarat. Suatu perubahan kecil pada vCB oleh suatu isyarat masukuan yang kecil akan menyebabkan perubahan arus emitor iE yang besar. Perubahan ini diteruskan menjadi arus isyarat iC, yang diubah menjadi isyarat tegangan oleh RC, yaitu vo = iC RC, yang lebih besar daripada tegangan isyarat masukan.




4.5. Konfigurasi Common base
http://elektronika-dasar.com/wp-content/uploads/2012/03/Gambar-Aliran-Arus-Dalam-Transistor-300x222.jpg

Gambar di atas menunjukkan konfigurasi  grounded-base, yang dinamakan
juga  common-base. Pada transistor  pnp, komponen utama arusnya adalah hole. Karena hole mengalir dari emitor menuju kolektor, dan sebagian menuju ground pada terminal basis, maka (lihat gambar 2.4)  IE bernilai positif,  IC bernilai negatif, dan  IB bernilai negatif. Unttuk  junction emitor yang terbias maju,  VEB bernilai positif, dan untuk  junction kolektor terbias mundur,  VCB bernilai negatif. Pada transistor  npn,  seluruh polaritas arus dan tegangan merupakan kebalikan dari transistor pnp. Dari persamaan sebelumnya terlihat bahwa arus  output,  IC sepenuhnya ditentukan oleh arus  input (IE) dan tegangan output (kolektor ke basis) VCB = VC  . Output ini secara implisit dapat ditulis sbb. :

IC = φ2 (VCB, IE)…….  (2.1)

Demikian juga jika VCB dan  IE kita perlakukan sebagai mplicit independen, tegangan  input (emitor ke basis)  VEB sepenuhnya ditentukan oleh kedua mplicit independen tersebut. Bentuk mplicit karakteristik input ini adalah :
IEB = φ1 (VCB, IE)….  (2.2)




PENUTUP

5.1.Kesimpulan
1.      Penguat emitor ditanahkan adalah penguat yang kaki emitor transistornya di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat emitor ditanahkan juga mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.
2.      Penguat Common Collectoradalahpenguat yang kaki kolektor transistor di groundkan, lalu input di masukkanke basis dan output diambilpada kaki emitor. Penguat Common Collector juga mempunyai karakter sebagai penguatarus .
3.      Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis ditanahkan. Penguat ini dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran, tetapi tidak penguatan arus.

5.2. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah agar mahasiswa dapat belajar lebih jauh mengenai elektronika dan rangkaiannya serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena Elektronika sangat penting bagi kehidupan kita dan merupakan bagian dari kehidupan kita.















Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking